About Me

My photo
JAKARTA, Indonesia
Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan. Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja. Anda dapat mengembangkan keberhasilan dari setiap kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan. Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi Anda jika saja Anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk Anda. Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan. Hanya bila cuaca cukup gelaplah Anda bisa melihat bintang.

Tuesday, May 25, 2010

Surat Sayang dr Allah untuk Kita

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin .................................

Khilaf Benci dan Cinta


seorang kawan, dalam doa dan salamnya
di berlalunya seperempat abad usiaku
kembali mengenangkanku sebuah kaidah

"bencilah kesalahannya,
tapi jangan kau benci orangnya."

betulkah aku sudah mampu begitu
pada saudaraku, pada keluargaku
pada para kekasih yang kucinta?
saat mereka terkhilaf dan disergap malu
betulkah kemaafanku telah tertakdir
mengiringi takdir kesalahan mereka?

tapi itulah yang sedang kuperjuangkan
dalam tiap ukhuwwah dan cinta
dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya
karena aku tahu, bahwa terhadap satu orang
aku selalu mampu membenci luputnya
tapi tetap cinta dan sayang pada pelakunya
itulah sikapku selalu, pada diriku sendiri

kucoba cerap lagi kekata asy syafi'i
"aku mencintai orang-orang shalih"
begitu katanya, diiringi titik air mata
"meski aku bukanlah bagian dari mereka
dan aku membenci para pemaksiatNya
meski aku tak berbeda dengan mereka."

ya.. mungkin dia benar
tapi dalam tiap ukhuwwah dan cinta
dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya
aku ingin meloncat ke hakikat yang lebih tinggi

karena tiap orang beriman tetaplah rembulan
memiliki sisi kelam,
yang tak pernah ingin ditampakkannya pada siapapun
maka cukuplah bagiku
memandang sang bulan
pada sisi cantik yang menghadap ke bumi

tentu, tanpa kehilangan semangat
untuk selalu berbagi dan sesekali merasai
gelapnya sesal dan hangatnya nasehat
sebagaimana sang rembulan
yang kadang harus menggerhanai matahari

-Salim A. Fillah-

Friday, May 14, 2010


Teruntuk insan yang hatinya sedang diremukkan Sapu air matamu yang mengalir deras Redam bara emosi yang bergejolak memanas Engkau tercipta bukan untuk menangisi zaman.

Ataupun menyesali duka lara Usah tenggelam dalam kubangan nestapa Jika cintamu mengalami kegagalan Jika ta'arufmu kandas di jalan.

Tersenyumlah. ..
Awan hitam selalu menyimpan pelangi Begitupun Sang Penggenggam nyawa Dia selalu punya rahasia dan bijaksana untuk membuat dewasa makhluk-Nya.

Cinta suci sedang menunggumu Tetapi engkau harus sabar menantikan Cinta itu akan menjemputmu Di masa yang telah Dia rencanakan.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan Jangan berikan celah pada syaitan yang membuat semangatmu terlemahkan Perihnya duka bukanlah isyarat runtuhnya langit Ataupun robeknya kulit bumi.

Allah menempa pribadi tangguhmu Dalam butiran air matamu Dalam jeritan derita batinmu Dalam rintihan sesaknya nafasmu.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan Pasang surut laut adalah kepastian Tawa dan tangis adalah kewajaran Takdir-Nya menjadikan makhluk berpasangan.

Sebuah ketetapan Sang Penguasa Jika engkau tak dapatkan pasangan di dunia Bukan berarti Allah memberimu petaka Tapi Dia sedang menyiapkan makhluk terindah Yang menantimu di Jannah Yang kan menemani jiwamu yang resah

Tersenyumlah. ..
Dalam kesabaran munajad panjangmu Meski tajamnya duri mencabik-cabik lukamu Meski remuk redam menyerang hatimu...

Thursday, May 13, 2010

SAHABAT


teriring salam yang ku eja di hembusan nafas yang dibawa angin malam, kuberdoa, semoga engkau ada dalam lindunganNya, wahai sahabat...

saat ku eja hari-hari, aku menemukanmu dalam lintingan sendu yang berlipat-lipat. Lalu saat gelindingan waktu membawa kita melewati hari-hari dengan saling berbagi, maka kita pun mulai merengkuhi tertawa bersama, mengurai duka dengan segala permasalahannya bersama.

ah, adakah yang lebih indah dari hari-hari yang pernah menyaksikan kebersamaan kita?

kuingin kau tahu, bahwa hadirnya dirimu di hari-hariku selalu melukiskan rona-rona bahagia.

sahabat, kuhaturkan penerimaanku atas kasih yang kau beri.
ku eja namamu dalam doa agar Ia memberimu pengganti yang lebih baik atas apa2 yang tidak mampu aku berikan padamu. kuhadirkan pula wajahmu di lantunan Rabithoh yang selalu aku baca, di pagi dan petang hari-Nya. agar Ia tetap merekatkan hati-hati kita, dalam jalinan mahabbah-Nya, dalam rengkuhan maghfirahNya. semoga Ia mengekalkan persahabatan kita, dari hidup sampai mati, bahkan hingga berkumpul kembali di surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan.

sahabat, jika ada cela yang tak sengaja tertampakkan di mata kita, sungguh itu adalah suatu kewajaran sebab kita manusia, yang sama sekali tak sempurna. dan karena itulah maka kita saling melengkapi, saling berbagi, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kebaikan.
dan jika kulihat cela itu, aku akan menjadi cermin, yang menampakkannya kepadamu, tetapi tak akan kutampakkan di hadapan yang lain, saat engkau tak ada.

sahabat, jangan jauhkan hatimu, sekali-sekali jangan. jangan pula acuh dan tak peduli. sebab sekali engkau sahabatku, kau akan tetap sahabatku, hingga Izrail menjemputku, dan hingga Ia mengumpulkan kita kembali di Jannah-Nya. Semoga Ia ridha.

sahabat, aku selalu di sini, tidak pernah jemu mendengar cerita-ceritamu, tidak pernah bosan berbincang denganmu, bercengkrama bersamamu, maka datanglah engkau padaku. bagikan beban di pundakmu, buangkan lara di hatimu. sungguh, aku sahabatmu, selalu, sahabatmu, dan tetap menjadi sahabatmu.

Tuesday, May 11, 2010

MAKNA HARI RAYA GALUNGAN DI BALI


penjor-galungan

Menurut arti bahasa, Galungan itu berarti peperangan. Dalam bahasa Sunda terdapat kata Galungan yang berarti berperang.

Parisadha Hindu Dharma menyimpulkan, bahwa upacara Galungan mempunyai arti Pawedalan Jagat atau Oton Gumi. Tidak berarti bahwa Gumi/ Jagad ini lahir pada hari Budha Keliwon Dungulan. Melainkan hari itulah yang ditetapkan agar umat Hindu di Bali menghaturkan maha suksemaning idepnya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atas terciptanya dunia serta segala isinya. Pada hari itulah umat bersyukur atas karunia Ida Sanghyang Widhi Wasa yang telah berkenan menciptakan segala-galanya di dunia ini.

Dalam rangkaian peringatan Galungan, sejak Redite Pahing Dungulan kita didatangi oleh Kala-tiganing Galungan. Sang Kala Tiga ialah Sang Bhuta Galungan, Sang Bhuta Dungulan dan Sang Bhuta Amangkurat. Disebutkan dalam pustaka-pustaka itu: mereka adalah simbul angkara (keletehan). Jadi dalam hal ini umat berperang, bukanlah melawan musuh berbentuk fisik, tetapi kala keletehan dan adharma. Berjuang, berperang antara dharma untuk mengalahkan adharma. Menilik nama-nama itu, dapatlah kiranya diartikan sebagai berikut:

1. Sang Bhuta Galungan.
Galungan berarti berperang/ bertempur. Berdasarkan ini, boleh kita artikan bahwa pada hari Redite Pahing Dungulan kita baru kedatangan bhuta (kala) yang menyerang (kita baru sekedar diserang).

2. Sang Bhuta Dungulan.
Ia mengunjungi kita pada hari Soma Pon Dungulan keesokan harinya. Kata Dungulan berarti menundukkan/ mengalahkan.

3. Sang Bhuta Amangkurat
Hari Anggara Wage Dungulan kita dijelang oleh Sang Bhuta Amangkurat. Amangkurat sama dengan menguasai dunia. Dimaksudkan menguasai dunia besar (Bhuwana Agung), dan dunia kecil ialah badan kita sendiri (Bhuwana Alit).

Pendeknya, mula-mula kita diserang, kemudian ditundukkan, dan akhirnya dikuasai. Ini yang akan terjadi, keletehan benar-benar akan menguasai kita, bila kita pasif saja kepada serangan-serangan itu. Dalam hubungan inilah Sundari-Gama mengajarkan agar pada hari-hari ini umat den prayitna anjekung jnana nirmala, lamakane den kasurupan. Hendaklah umat meneguhkan hati agar jangan sampai terpengaruh oleh bhuta-bhuta (keletehan-keletehan) hati tersebut. Inilah hakikat Abhya-Kala (mabiakala) dan metetebasan yang dilakukan pada hari Penampahan itu.

Pada hari Saniscara Keliwon Wuku Kuningan (hari raya atau Tumpek Kuningan), Ida Sanghyang Widhi para Dewa dan Pitara-pitara turun lagi ke dunia untuk melimpahkan karuniaNya berupa kebutuhan pokok tersebut.

Pada hari itu dibuat nasi kuning, lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen-sesajen sebagai tanda terimakasih dan suksmaning idep kita sebagai manusia (umat) menerima anugrah dari Hyang Widhi berupa bahan-bahan sandang dan pangan yang semuanya itu dilimpahkan oleh beliau kepada umatNya atas dasar cinta-kasihnya. Di dalam tebog atau selanggi yang berisi nasi kuning tersebut dipancangkan sebuah wayang-wayangan (malaekat) yang melimpahkan anugrah kemakmuran kepada kita semua.

Demikian secara singkat keterangan-keterangan dalam merayakan hari Raya Galungan dan Kuningan dalam pelaksanaan dari segi batin. Adapun kesimpulan dari makna Hari Raya Galungan dan Kuningan:

- Dalam menyambut dan merayakan hari-hari raya itu, bergembiralah atas anugrah Hyang Widhi dalam batas-batas kesusilaan agama dan keprihatinan bangsa.
- Terangkan hati, agar menjadi Çura, Dira dan Deraka (berani, kokoh dan kuat), dalam menghadapi hidup di dunia.
- Hemat dan sederhanalah dalam mempergunakan biaya.
- Terakhir dan bahkan yang terpenting ialah mohon anugrah Hyang Widhi dengan ketulusan hati.

Saturday, May 8, 2010

Rencana Tuhan

Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang MEMAAFKAN.. Ketika kau harus lelah&kecewa, maka saat itu kau sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.. Ketika kau merasa sepi&sendiri, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETANGGUHAN.. Tetap semangat,Tetap sabar,Tetap tersenyum,Terus belajar!! TUHAN menaruhmu di tempatmu yg sekarang, bukan karena kebetulan, DIA punya maksud untuk hidupmu..

Friday, May 7, 2010

KELENTURAN SIKAP


Bila anda menganggap bahwa mengatasi setiap persoalan butuh kekuatan pendirian, ketangguhan otot, dan kekerasan kemauan, maka anda separuh benar.

Sebuah batu cadas yang keras hanya bisa segera dihancurkan dengan mengerahkan segenap daya kuat. Oleh karenanya, banyak orang melatih diri agar semakin kuat, semakin tangguh dan semakin tegar.

Namun, seringkali kenyataan tak bisa dihadapi dengan pendirian kuat, atau diatasi dengan ketangguhan otot, atau dipecahkan dengan kemauan keras. Ada banyak hal yang tak
bisa anda terima, namun harus anda terima.

Maka, senantiasa anda membutuhkan sebuah kelenturan sikap. Bukanlah kelenturan sikap pertanda kelemahan, melainkan sebuah kekuatan untuk menghadapi segala sesuatu sebagaimana ia ada. Bila anda menganggap bahwa mengatasi persoalan adalah dengan menerima persoalan itu, maka anda menemukan separuh benar yang lain.

LINGKARAN WAKTU YANG TAK BERUJUNG


hebatnya waktu mengatur kita. Ketika lonceng jam usai kerja berdering, tanpa diperintah segera kita berkemas. Betapa Menyimpan kertas dan pensil dalam laci, lalu meninggalkannya jauh-jauh. Seolah semua persoalan telah terpecahkan untuk hari itu. Padahal masalah tetap terjaga selagi kita pejamkan mata.

Namun, esok hari, ketika lonceng jam mulai kerja berdentang,semua tumpukan masalah kita aduk, seolah ia terlampau banyak tidur semalam. Perselisihan pun bolehlah dilanjutkan kembali. Ah, betapa hebatnya waktu menghibur kita. Betapa bergairahnya waktu membangunkan kita.

Saat kita mengatur waktu, sesungguhnya kita pun mengatur pikiran, emosi, dan perasaan kita. Karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita atur waktu untuk mengatur kehidupan.

Kita rayakan sesuatu karena kita ciptakan hari besar. Kita heningkan diri karena kita tegakkan kesyahduan. Dan, semua itu kita rangkai dalam jalinan waktu. Maka, hanya mereka yang tak kenal akan waktulah yang terjerat dalam persoalan tiada berujung.

Thursday, May 6, 2010

Ia Tinggalkan Nyayian Maka Allah Menggantikannya dengan Hidayah dan Iman


Negara-negara kafir pada umumnya, baik Barat maupun Timur hidup dalam kesengsaraan. Ya, demi Allah, itulah kenyataan mereka. Sebab hati yang merupakan raja anggota badan adalah asal-muasal kebahagiaan dan kenikmatan serta siksa dan kesengsaraan.

Jangan terkecoh dengan kenikmatan mereka. Memang, jasad mereka berada di Surga, tetapi hati mereka di Neraka. Inilah kenyataan yang ada!
Karena itu, orang kafir selalu hidup dalam kesempitan dan kesusahan. Allah berfirman:
"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu maka sesungguhnya baginya adalah kehidupan yang sempit dan Kami kumpulkan mereka pada hari Kiamat dalam keadaan buta."
Wahai hamba Allah, tahukah kamu apakah kesempitan hidup itu? Ia adalah siksaan dalam hati berupa kesedihan, kesesakan dan berakhir dengan bunuh diri.

Ketika negara Skandinavia melihat begitu banyak pen-duduk negaranya yang bunuh diri, justeru mereka berkata, ‘Kita siapkan untuk mereka tempat bunuh diri sehingga kita bisa memanfaatkan darah mereka untuk orang-orang sakit dan kecelakaan’.

Dan berikut ini, wahai saudaraku muslim tercinta ada-lah kisah seorang pemuda yang meninggalkan pesona, godaan dan hiruk-pikuk dunia kemudian hanya meng-hadapkan diri kepada Allah, maka ia pun mendapatkan kelapangan dan keleluasaan.

Dahulunya, ia seorang pecinta nyanyian dan segala hal yang biasa menyertainya seperti minum minuman keras, disco, musik dan kemaksiatan serta dosa lainnya.

Ia adalah orang yang hatinya telah dimasuki iman, maka ia mendapati kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian. Dengan iman pula, ia mendapatkan ketinggian dan kemu-liaan, kebaikan, keshalihan dan keberuntungan.

Ia adalah kisah seorang selebriti Inggris yang amat ter-kenal di kolong langit ini. Ia adalah Cat Stevens yang kemu-dian berganti nama menjadi Yusuf Islam.

Ia bertutur sendiri tentang dirinya. Dan alangkah indah sesuatu yang murni keluar dari jiwa yang jujur. Cat Stevens berkisah.

"Aku dilahirkan di London, jantung dunia Barat. Aku dilahirkan di era televisi dan angkasa luar. Aku dilahirkan di era teknologi mencapai puncaknya di negara yang terke-nal dengan peradabannya, negara Inggris.

Aku tumbuh dalam masyarakat tersebut dan aku belajar di Sekolah Katholik yang mengajarkanku tentang agama Nashrani sebagai jalan hidup dan kepercayaan. Dari sini pula aku mengetahui apa yang harus kuketahui tentang Allah, Al-Masih ‘alaihis salam dan taqdir, yang baik maupun yang buruk.
Mereka banyak memberitahuku tentang Allah, sedikit tentang Al-Masih dan lebih sedikit lagi tentang Ruhul Qudus (Jibril).

Kehidupan di sekelilingku adalah kehidupan materi. Paham materialis gencar diserukan dariberbagai media informasi. Mereka mengajarkan, kekayaan adalah kekayaan harta benda yang sesungguhnya dan kefakiran adalah ketiadaan harta benda secara hakiki. Amerika adalah contoh negara kaya dan Negara-negara Ketiga adalah contoh kemiskinan, kelaparan, kebodohan dan kepapaan.

Karena itu, aku harus memilih dan meniti jalan kekayaan. Supaya aku bisa hidup bahagia. Supaya aku mendapatkan kenikmatan hidup. Karena itu, aku membangun falsafah hidup bahwa dunia tidaklah ada kaitannya dengan agama. Falsafah inilah yang aku jalani, agar aku mendapatkan kebahagiaan jiwa.

Lalu aku mulai melihat kepada sarana untuk meraih kesuksesan. Dan cara yang paling mudah -menurutku- adalah dengan membeli gitar, mengarang lagu dan me-nyanyikannya sendiri. Aku lalu tampil di hadapan mereka. Inilah yang benar-benar aku lakukan dengan membawa nama Cat Stevens. Dan tidak berapa lama, yakni ketika aku berusia 18 tahun aku telah menyelesaikan rekaman dalam delapan kaset. Setelah itu banyak sekali tawaran. Dan aku pun bisa mengumpulkan uang yang banyak. Di samping itu, pamorku pun mencapai puncak.

Ketika aku berada di puncak ketenaran, aku melihat ke bawah. Aku takut jatuh! Aku dihantui kegelisahan. Akhirnya, aku mulai minum minuman keras satu botol setiap hari. Supaya memotivasi keberanianku untuk me-nyanyi. Aku merasa, orang-orang di sekelilingku berpura-pura puas. Padahal dari wajah mereka, tak seorang pun tampak puas, kepuasan yang sesungguhnya!

Semuanya harus munafiq, bahkan dalam jual beli dan mencari sesuap nasi, bahkan dalam hidup! Aku merasa, ini adalah sesat. Dari sini, aku mulai membenci kehidupanku sendiri. Aku menghindar dari orang banyak. Aku lalu jatuh sakit. Aku kemudian opname di rumah sakit karena sakit paru-paru. Ketika di rumah sakit, kondisiku lebih baik karena mengajakku berfikir.

Aku memiliki iman kepada Allah. Tetapi gereja belum mengenalkanku siapakah Tuhan itu dan aku tak mampu sampai pada hakikat Tuhan sebagaimana yang dibicarakan gereja! Pikiranku buntu. Maka aku memulai berfikir kepada jalan hidup yang baru. Aku memiliki buku-buku tentang aqidah dan masalah ketimuran. Aku mencari tentang Islam dan hakikatnya. Dan seperti ada perasaan, aku harus menuju pada titik tujuan tertentu, tetapi aku tidak tahu keberadaan dan pengertiannya.

Aku tidak puas berpangku tangan, duduk dengan pikiran kosong. Aku mulai berfikir dan mencari kebahagiaan yang tidak kudapatkan dalam kekayaan, ketenaran, puncak karir maupun di gereja. Maka aku mulai mengetuk pintu Budha dan Falsafah Cina. Aku pun mempelajarinya. Aku mengira, kebahagiaan adalah dengan mencari berita apa yang terjadi di hari esok, sehingga kita bisa menghindari keburukannya. Aku berubah menjadi penganut paham Qadariyah. Aku percaya dengan bintang-bintang, mencari berita apa yang akan terjadi. Tetapi semua itu ternyata keliru.

Aku lalu pindah kepada ajaran komunis. Aku mengira bahwa kebajikan adalah dengan membagi kekayaan alam ini kepada setiap manusia. Tetapi aku merasa bahwa ajaran komunis itu tidak sesuai dengan fitrah manusia. Sebab ke-adilan adalah engkau mendapatkan sesuai apa yang telah engkau usahakan, dan ia tidak lari ke kantong orang lain.

Lalu aku berpaling pada obat-obat penenang. Agar aku memutuskan mata rantai berbagai pikiran dan kebimbang-an yang menyesakkan. Setelah itu aku mengetahui bahwa tidak ada aqidah yang bisa memberikan jawaban kepadaku. Yang bisa menjelaskan kepadaku hakikat yang sedang aku cari. Aku putus asa. Dan ketika itu, aku belum mengetahui tentang Islam sama sekali. Maka aku tetap pada keyakinan-ku semula, pada pemahamanku yang pertama, yang aku pelajari dari gereja. Aku menyimpulkan bahwa kepercaya-an-kepercayaan yang aku pelajari itu adalah keliru. Dan bahwa gereja sedikit lebih baik daripadanya. Aku kembali lagi kepada gereja. Aku kembali mengarang musik seperti semula. Dan aku merasa Kristen adalah agamaku.

Aku berusaha ikhlas demi agamaku. Aku berusaha mengarang lagu-lagu dengan baik. Aku berangkat dari pemikiran Barat yang bergantung pada ajaran-ajaran gereja. Yakni ajaran yang memberikan inspirasi kepada manusia bahwa dia akan sempurna seperti Tuhan jika dia melakukan pekerjaannya dengan baik serta ia mencintai dan ikhlas terhadap pekerjaannya.

Pada tahun 1975 terjadi suatu mu’jizat. Yakni ketika saudara kandungku tertua memberiku hadiah satu mushaf Al-Qur’an. Mushaf itu masih tetap bersamaku sampai aku mengunjungi Al-Quds di Palestina. Setelah kunjungan tersebut, aku mulai mempelajari Kitab yang dihadiahkan oleh saudaraku itu. Suatu Kitab yang aku tidak mengetahui apa isi di dalamnya, juga tak kuketahui apa yang dibicara-kannya. Lalu aku mencari terjemahan Al-Qur’anul Karim setelah aku mengunjungi Al-Quds. Pada pertama kalinya, melalui Al-Qur’an itu, aku berfikir tentang apa itu Islam. Sebab Islam menurut pandangan orang Barat adalah aga-ma yang fanatik dan sektarian. Dan umat Islam itu adalah sama saja. Mereka adalah orang-orang asing, baik bangsa Arab maupun Turki. Kedua orang tua saya adalah berdarah Yunani. Dan orang Yunani begitu bencinya kepada Turki Muslim. Karena itu, seyogyanya aku membenci Al-Qur’an, yang ia adalah agama dan pedoman orang-orang Turki se-bagai dendam warisan. Tetapi aku memandang, aku harus mempelajarinya (terjemahnya). Tidak mengapa aku menge-tahui isinya.

Sejak pertama, aku merasa bahwa Al-Qur’an dimulai dengan Bismillah (dengan nama Allah). Bukan dengan na-ma selain Allah. Dan ungkapan ‘Bismillahirrahmanirrahim’ (dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) begitu sangat berpengaruh dalam jiwaku. Lalu surat Al-Fatihah itu berlanjut dengan Fatihatul Kitab (Pembukaan Al-Qur’an), Alhamdulillahirabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam). Segala puji milik Allah Sang Pencipta sekalian alam, dan Tuhan segenap makhluk.

Sampai waktu itu, pemikiran saya tentang Tuhan begitu lemah tak berdaya. Mereka mengatakan kepadaku, ‘Se-sungguhnya Allah adalah Mahaesa, tetapi terbagi menjadi tiga dzat! Bagaimana? Saya tidak tahu!’
Dan mereka mengatakan kepadaku, ‘Sesungguhnya Tuhan kita bukanlah Tuhannya orang Yahudi..!’

Adapun Al-Qur’anul Karim, maka ia mulai dengan ber-ibadah kepada Allah Yang Mahaesa, Tuhan segenap alam semesta. Al-Qur’an menegaskan keesaan Sang Pencipta. Dia tidak memiliki sekutu yang berbagi kekuasaan dengan-Nya. Dan ini adalah pemahaman baru bagiku. Sebelumnya, sebelum aku mengetahui Al-Qur’anul Karim, aku menge-tahui adanya pemahaman kesesuaian dan kekuatan yang mampu mengalahkan mu’jizat. Adapun sekarang, dengan pemahaman Islam, aku mengetahui bahwa hanya Allah semata yang mampu dan Mahakuasa atas segala sesuatu.

Hal itu masih dibarengi dengan keimanan terhadap hari akhir dan bahwa kehidupan akhir itu adalah abadi. Jadi, tidaklah manusia itu dari segumpal daging kemudian ber-ubah setiap hari hingga berakhir menjadi debu, sebagai-mana yang dikatakan oleh para ahli biologi. Sebaliknya, apa yang kita lakukan dalam kehidupan dunia ini sangat menentukan keadaan yang akan terjadi dalam kehidupan di hari akhir nanti. Al-Qur’anlah yang menyeruku kepada Islam. Maka aku pun memenuhi seruannya. Adapun gereja yang menghancurkanku dan membuatku lelah dan letih, maka dialah yang mengantarkanku kepada Al-Qur’an. Yakni ketika aku tak mampu menjawab berbagai pertanya-an jiwa dan kalbuku.

Di dalam Al-Qur’an, aku melihat sesuatu asing. Ia tidak serupa dengan kitab-kitab lain. Ia tidak mengandung beberapa bagian atau sifat-sifat yang ada dalam kitab-kitab agama yang telah kubaca. Di sampul Al-Qur’an, juga aku tidak mendapatkan nama pengarangnya. Karena itu, aku yakin betul dengan makna wahyu yang Allah wahyukan kepada nabi yang diutusNya. Kini, aku telah jelas betul tentang perbedaan antara Al-Qur’an dengan Injil yang di-tulis oleh tangan-tangan pengarang yang berbeda-beda sehingga melahirkan kisah-kisah yang berbeda pula.

Aku berusaha untuk mencari kesalahan di dalam Al-Qur’an, tetapi aku tidak menemukannya. Semua isi Al-Qur’an adalah sesuai dengan pemikiran keesaan Allah yang murni. Dari sini, aku mulai mengenal tentang apa itu Islam.

Al-Qur’an bukanlah satu-satunya risalah. Sebaliknya, di dalam Al-Qur’an didapatkan nama-nama semua nabi yang mereka itu dimuliakan Allah. Al-Qur’an tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya. Dan teori ini adalah sangat logis. Sebab jika Anda beriman kepada seorang nabi dan tidak kepada yang lain, berarti Anda telah menghancurkan adanya kesatuan risalah.

Dari sejak itu, aku memahami bagaimana berantainya risalah sejak awal penciptaan manusia. Dan bahwa manusia sepanjang sejarah selalu terdiri dari dua barisan; mukmin atau kafir.
Al-Qur’an telah menjawab semua hal yang kupertanya-kan. Dengan demikian aku merasa bahagia. Kebahagiaan mendapatkan kebenaran.

Aku mulai membaca Al-Qur’an semuanya, sepanjang satu tahun penuh. Aku mulai menerapkan pemahaman yang aku baca dari Al-Qur’an. Saat itu aku merasa bahwa akulah satu-satunya muslim di muka bumi ini.
Lalu aku berfikir bagaimana aku menjadi muslim yang sesungguhnya. Maka aku pergi ke masjid London dan aku mengumumkan keislamanku. Aku mengatakan, ‘Asyhadu anlaa ilaaha illallaah wa anna muhammadar rasuulullaah’ (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah).

Ketika itu, aku yakin bahwa Islam yang kupeluk adalah risalah yang berat, tidak suatu pekerjaan yang selesai dengan sekedar mengucapkan dua kalimah syahadat.

Aku telah dilahirkan kembali. Dan aku telah mengetahui ke mana aku berjalan bersama saudara-saudara muslimku yang lain dari hamba-hamba Allah. Sebelumnya, aku sama sekali tidak pernah menemui salah seorang mereka. Seandainya pun ada seorang muslim yang mene-muiku dan berusaha untuk mengajakku kepada Islam, tentu aku menolak ajakannya karena keadaan umat Islam yang diremehkan dan diolok-olok oleh media informasi barat. Bahkan media informasi Islam sendiri sering meng-olok-olok hakikat Islam. Mereka justeru sering mendukung berbagai kedustaan yang dilontarkan oleh musuh-musuh Islam yang mereka itu tidak mampu memperbaiki bangsa mereka sendiri yang kini telah dihancurkan oleh penyakit-penyakit akhlak, sosial dan sebagainya.

Aku telah mempelajari Islam dari sumbernya yang utama, yaitu Al-Qur’anul Karim. Selanjutnya, aku mempelajari sejarah hidup (sirah) Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bagaimana beliau dengan perilaku dan sunnahnya mengajarkan Islam kepada umat Islam. Aku lalu mengetahui kekayaan yang agung dari kehidupan dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku sudah lupa musik. Aku bertanya kepada kawan-kawanku, ‘Apa aku mesti melanjut-kan karir musikku?’ Mereka menasihatiku agar aku ber-henti, sebab musik akan melalaikan dari mengingat Allah. Dan ini bahaya besar.

Aku menyaksikan pemuda-pemuda yang meninggalkan keluarga mereka dan hidup di tengah-tengah musik dan lagu. Ini adalah sesuatu yang tidak diridhai oleh Islam, yang menganjurkan dibangunnya generasi-generasi tangguh.

Itulah kisah seorang penyanyi Inggris terkenal, Cat Stevens (Yusuf Islam) yang menolak popularitas dan uang, karena ia menemukan apa yang ia cari sejak lama, yakni kebenaran dan petunjuk, sumber kebahagiaan abadi, di dunia maupun di akhirat. Karena itu, Allah menggantikannya dengan iman yang tidak ada sesuatu pun yang menan-dingi nilainya, demi Allah!

Hidup tanpa iman adalah Neraka Jahim yang tak tertahankan. Lalu, Allah juga menggantinya dengan kecintaan Allah kepadanya. Karena Allah mencintai orang-orang ber-iman, bertakwa dan yang berbuat baik. Maka Allah meng-gantinya dengan kecintaan makhluk yang ada di langit dan makhluk yang ada di bumi kepadanya. Allah menggan-tinya dengan nama harum di antara hamba-hamba Allah yang beriman, di Timur maupun di Barat.

www.alsofwah.or.id

Sisa Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Gunung Turki?

islamiclandmarks.com

TEMPO Interaktif, London - Sisa-sisa perahu Nabi Nuh ditemukan di ketinggian 13 ribu kaki atau sekitar 3,9 kilometer di sebuah gunung di Turki. Hal tersebut diungkapkan para penjelajah evangelis.

Sekelompok penjelajah evangelis dari Turki dan Cina mengatakan mereka menemukan sisa-sisa kayu dari perahu Nabi Nuh di Gunung Ararat di sebelah timur Turki.

Kelompok penjelajah tersebut mendaku dari data karbon kayu tersebut menunjukkan berusia 4.800 tahun. Artinya, waktu tersebut sesuai dengan berlayarnya Perahu Nabi Nuh. Para evangelis dan sebagian peneliti sejak lama menduga Gunung Ararat sebagai tempat terakhir berlabuhnya perahu Nabi Nuh.

Yeung Wing-Cheung, anggota tim peneliti Kependetaan Internasional Masalah Perahu Nabi Nuh yang melakukan pencarian tersebut, mengatakan, "Itu bukan 100 persen bisa dinyatakan sebagai perahu Nabi Nuh. Tetapi kami rasa 99,9 persen itu merupakan perahu Nabi Nuh."

Dalam beberapa dekade ini, ada berbagai penemuan yang diklaim sebagai perahu Nabi Nuh. Yang paling terkenal adalah penemuan arkeolog Ron Wyatt pada 1987. Wyatt mengklaim menemukan sisa perahu Nabi Nuh di Ararat. Saat itu, pemerintah Turki secara resmi mengumumkan kawasan penemuan Wyatt sebagai taman nasional.

Namun, kaum evangelis bersikeras penemuan terbaru mereka di Gunung Ararat merupakan artefak yang sesungguhnya. Untuk mengkonfirmasikan itu, tim telah memanggil peneliti dari Belanda, Gerrit Aalten.

"Keutamaan dari penemuan ini adalah untuk pertama kali dalam sejarah penemuan perahu Nabi Nuh terdokumentasikan dengan baik dan diungkap ke khalayak di seantero dunia," ujar Aalten saat jumpa pers penemuan tersebut. "Ada banyak bukti-bukti akurat yang menunjukkan bahwa struktur yang ditemukan di Gunung Ararat di Turki bagian timur adalah perahu Nabi Nuh," ujar Aalten.

Perwakilan dari Kependetaan Internasional Masalah Perahu Nabi Nuh mengatakan struktur yang terkandung di beberapa bagian, beberapa balok kayu, diduga merupakan bagian dari perahu yang dipakai sebagai kandang bermacam hewan. Tim arkeolog evangelis juga menyatakan tidak mungkin ada permukiman di kawasan tersebut.

Anggota tim penjelajah, Panda Lee, mengatakan, "Pada Oktober 2008, saya memanjat gunung tersebut dengan tim dari Turki. Di ketinggian sekitar lebih dari 4.000 meter, saya melihat ada struktur bangunan yang terbuat dari papan seperti kayu gelondongan. Tiap papan memiliki ketebalan 8 inchi. Saya melihat tenons, bukti konstruksi kuno sebelum paku besi ditemukan."

Pejabat lokal akan meminta pemerintah pusat Turki mengajukan penemuan itu masuk dalam UNESCO WOrld Heritage agar situs tersebut bisa dilindungi seiring dengan penggalian arkeologi secara besar-besaran.

Menurut beberapa kitab suci, Tuhan memutuskan untuk membanjiri bumi dengan air setelah melihat kondisi dunia yang buruk. Tuhan lalu meminta Nuh untuk membangun sebuah perahu besar dan mengisi perahu tersebut dengan manusia dan hewan.

Menurut kitab suci, setelah banjir surut, perahu Nabi Nuh terdampar di sebuah gunung. Banyak orang menduga Gunung Ararat, titik tertinggi di kawasan tersebut, sebagai tempat labuhan terakhir perahu Nabi Nuh.


Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2010/04/27/brk,20100427-243726,id.html
http://moeflich.wordpress.com/2007/11/24/perahu-nabi-nuh-ditemukan/
http://apakabardunia.com/post/uncategorized/bahtera-kapal-nabi-nuh-ditemukan-di-turki#comment17195

Tuesday, May 4, 2010

BIRU


Semua biru...dan tak berlagu...
Bukan haru..hanya terasa sendu dalam kelu...
Tak begitu dipahami mengapa...
Karna hati tak lagi merasakan keberadaan makna..
Penuh tanya..dan tau tak akan terjawabkan...
....
Saat kuas tak lagi tergenggam erat dalam guratan...
Saat warna tak lagi berwarna dalam ragamnya...
Sudah terserakkan...
Sudah terhempaskan...
Dan sesal tak akan ada artinya lagi..
Terlalu nyata untuk dihapuskan..
Terlalu semu untuk disadari dalam satuannya...
...
Sudah saatnya...
Bukan untuk kita...
Tapi untuk dia...
...
Karna kita telah terikatkan bendera putih dan tersimpuh dalam tekanan...
...
Sudah saatnya...
Dan sudah saatnya...
...
Tak perlu lagi menikmati segala kenyamanan...karna keamanan lebih mendesakkan kehidupan...
Sudah saatnya....
Untuk terdiam..dan berdiam...
Tak peduli kalah...tak peduli lelah...karna saatnya telah dinyatakan...
..Dan bertahan adalah pilihan...
....
Sudah saatnya...maka bijaklah...
Sudah saatnya...maka tetapkanlah hatimu hanya pada cinta..
...
Sudah saatnya...entah siap atau disiapkan...
Dan tak akan berlari lagi..pun tak akan melarikan diri lagi...
...
Sudah saatnya...dan cukup sampai disini..segala kenikmatan semu itu...
Sudah saatnya...
Sudah saatnya kita tentukan pilihan tersulit ini...
Dan akhirilah saja semuanya...
Bukan untuk berakhir....hanya berganti...pada satu lipatan yg lebih dalam...
Bukan pada pertahanan yg sama...
Namun bukan untuk menyerang...
Hanya memilih...
Untuk menjadi ketiadaan dalam keberadaan...
...
Sudah saatnya...
Dan tak akan menunggu pun ditunggu terlalu lama lagi...
...
Sudah saatnya...
...
Sudah saatnya...
Dan..meski air mata ini tak berhenti mengalir...
Tak akan tertunda lagi...
Karna saatnya...sudah...
...

Monday, May 3, 2010

KEHILANGAN


perasaan yang selalu saja menyesakkan dada... adalah kehilangan...
tak terhitung rasanya air mata yang telah mengalir...
tak terbendung kemarahan dan emosi yang terluapkan..
tak tertahan perih yang selalu saja menusuk ketenangan...
saat perasaan itu datang.. rasanya hancur semua apa yang selama ini telah dibangun....
....
kesabaran yang berubah menjadi keputus asaan...
kekuatan yang berubah menjadi kelemahan..
dan ketulusan yang berubah menjadi pertanyaan...
pertanyaan akan keadilan..
pertanyaan akan kehadiran..
pertanyaan akan cinta...
....
dan kehilangan terbesar...adalah saat kita merasakan kehilangan orang yang kita cintai...
....
....
pertanyaan pertanyaan yang sama..selalu saja tak terjawabkan..dan terus menyiksa...
mengapa..harus ada pertemuan...
mengapa harus ada kisah indah itu..
mengapa harus ada kehadirannya dalam hidup ini...
jika akhirnya semua harus berakhir dalam kesedihan....
jika semua harus bermuara pada perpisahan...
jika semua harus terhenti karena sebuah kematian....
....
mengapa...
....

saat inilah....kita harus lebih menyadari..apa arti sebuah kehidupan yang sesungguhnya....
....
kehilangan ada...karna kita merasa memiliki....
kehilangan ada...karna kita tak mengerti apa arti merelakan..
kehilangan ada..karna kita tak sungguh sungguh mencintai dalam ketulusan....
...
mereka yang pergi....meninggalkan kita....
sungguhkah mereka benar benar telah pergi...
ataukah cinta dan kenangan indah tentang mereka akan selalu abadi dalam hati kita....?
...
mereka yang pergi...meninggalkan kita...
sungguhkah mereka merasakan kehilangan yang sama seperti yang kita rasakan..
ataukah mereka sesungguhnya telah berbahagia dalam kehidupan mereka yang selanjutnya..?
....
sesunguhnya....yang perlu kita tangisi adalah kebodohan diri kita sendiri...
kebodohan karna tidak mau membuka hati dan pikiran akan apa yang sesungguhnya terjadi...
kebodohan karna kita tidak mau menyadari bahwa sesungguhnya kehilangan itu hanya semu dan sementara saja di dunia ini....
...
bukankah cinta itu abadi..? dan jadikanlah demikian...
bukankah persahabatan itu abadi..? dan jadikanlah demikian..
...
sadarilah saja....semua perasaan kehilangan itu....
sadarilah saja..bahwa semua itu kau rasakan...
bukan karna kehilangan itu...tapi karna kau terlalu takut untuk menerima kenyataan....
karna kau terlalu takut untuk menerima kehidupan yang sesungguhnya menantimu...
..
sadarilah saja semuanya....
dan lahirlah kembali....
...
ingatlah saja semua hal indah yang ada...untuk kau tersenyum...
dan ingatlah juga semua hal yang buruk bagimu..untuk kau menjadi kuat dalam hidup ini..
tak perlu kau melupakan.... karna memang ada hal2 yang akan begitu berat untuk kaulupakan...
sadarilah saja semua.... dan terimalah sebagai bagian indah dalam hidupmu....sebagai salah satu kisah indah dalam hidupmu..
..
karna apakah kau tau...
meski mereka telah pergi...
cinta itu akan tercatat dalam setiap apa yang tersisa pada mereka...
cinta itu akan selalu terkenang...
jadi ciptakanlah dan ingatlah saja tentang cinta..
bukan kesedihan...
agar mereka yang pergi darimu..juga merasakan kebahagiaan cinta itu....
dan bukannya merasakan kesedihan yang kau pancarkan dari hatimu tentang mereka....
.....

mereka pergi... dari dunia ini...
bukanlah berarti mereka mati...
mereka akan tetap hidup...
hanya dunia mereka tak lagi sama denganmu....
....
yang masih sama dan tertinggal..adalah kenangan...
dan jadikanlah kenangan itu seindah yang bisa kau bayangkan..
agar cinta yang masih terhubung pada mereka..juga akan menguatkan mereka di kehidupan mereka selanjutnya...
...
semuanya wajar saja..
semuanya adalah bagikan air yang mengalir...
terjadi begitu saja...
berawal begitu saja.
dan berakhir begitu saja....
...
dan biarkanlah hanya cinta dan kebahagiaan...
yang akan menghubungkan semua kenangan yang pernah tercipta..
antara kau dan mereka yang telah pergi meninggalkanmu....

Tatapan Cinta


Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia tidur? kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.

Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika tidur, sudah tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.Orang inilah yang rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah ke ibu anda.Hmm.... kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai - belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena terpaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomelin kita, semata-mata karena rasa kasih dan sayangnya itu sering kita salah artikan.

Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu....ayah, ibu, suami, istri, kakak, adik, anak, sahabat...semuanya orang - orang yang tercinta. Rasakan energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu. Rasakan getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah di lakukan orang - orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalah pahaman kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah- wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkapkan segalanya, tanpa kata, tanpa suara dia berkata : " Betapa lelahnya aku hari ini" dan menyebab lelah itu ?.......juga untuk siapa dia berlelah - lelah?

Tak lain adalah suami yang bekerja keras mencari nafkah dan istri yang bekerja mengurus, mendidik juga mengurus rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari - hari suka dan duka bersama kita.

Renungan untuk kita semua.....

Resapilah kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah - wajah mereka.....rasakan betapa kebahagian dan keharuan seketika membuncah jika mengingat itu semua....... .... bayangkan apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang - orang terkasih itu tak membuka matanya..... selamanya! "

TIGA HARI DALAM HIDUP MU

Yang pertama Hari Kemarin :... Kamu tak bisa mengubah apa pun yg telah terjadi... Kamu tak bisa menarik perkataan yg telah terucapkan... Kamu tak mungkin lagi menghapus kesalahan... dan mengulangi kegembiraan yg kamu rasakan kemarin... Biarkan hari kemarin lewat... Lepaskan saja...

Yang kedua: HARI ESOK... Hingga mentari esok hari terbit, Kamu tak tahu apa yg akan terjadi... Kamu tak bisa melakukan apa-apa esok hari... Kamu tak mungkin tau.., sedih atau ceria di esok hari... Karena Esok hari belum tiba; Biarkan saja...


Yang tersisa kini hanyalah: HARI INI... Pintu masa lalu telah tertutup... Pintu masa depan pun blum tiba... Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini... Kamu dapat mengerjakan lebih banyak hal untuk hari ini...,

Bila kamu mampu memaafkan hari kemarin... Dan melepaskan ketakutan akan esok hari... Hiduplah hari ini...
Karena, masa lalu dan masa depan,hanyalah permainan pikiran yang rumit....

Hiduplah apa adanya... Karena yg ada hanyalah hari ini... Perlakukan setiap orang dgn kebaikan hati dan rasa hormat.., Meski mereka berlaku buruk pada kamu... Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini.., karena mungkin besok cerita sudah berganti.... Ingatlah bahwa kamu menunjukkan penghargaan pd orang lain... bukan krn siapa mereka..., tetapi krn siapakah diri kamu sendiri.... Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu... Atau masa depan membuatmu bingung.... ;) Apapun jg yg km perbuat.., perbuatlah dgn segenap hatimu...